Murung Raya, infokalteng.co.id – Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, mulai membangun kawasan budaya yang di dalamnya terdapat dua bangunan Lopo Humah Betang Perdie M Yoseph (PMY), dengan nilai pembangunan yang dianggarkan mencapai Rp 51 Milyar Rupiah.
Pembangunan kawasan budaya tersebut, memerlukan waktu selama dua tahun anggaran. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Murung Raya, Paulus Mangite, ST. MT, saat melakukan pemaparan rencana pembangunan Huma Betang yang berlokasi diarea Bumi Perkemahan, Kecamatan Murung, Kota Puruk Cahu, Selasa (23/2).
“Tahun ini akan dibangun satu Lopo Rumah Betang dulu, dan satunya lagi di bangun di tahun anggaran 2023 nanti. Untuk yang satunya akan di bangunan menggunakan konstruksi kayu sesuai dengan konstruksi asli rumah betang, sedangkan satunya lagi dibangun dengan konstruksi beton dengan konsep huma betang modern,” tambahnya.
Dia menambahkan, khusus untuk pembangunan lopo (rumah) betang akan menelan biaya senilai Rp 14 miliar, dan yang satu bangunan menggunakan anggaran Rp 7 miliar dan lokasi kawasan budaya itu sendiri yang berada di dalam komplek bumi perkemahan (Buper) Jalan Negara Puruk Cahu – Muara Teweh.
“Lopo betang nanti berukuran 45 x 29 meter yang dibangun di lahan seluas kurang lebih tiga hektare. Selain betang, di kawasan itu juga akan dilengkapi dengan bangunan tempat souvenir sekaligus musium, kantor pengelola, panggung seni budaya sebagai sentra kawasan dan juga bangunan pendukung lainnya,” kata Paulus.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Murung Raya Ferdinand Wijaya, mengatakan, bangunan lopo atau huma betang itu nanti diharapkan menjadi ikon atau maskot daerah. Dengan begitu, nantinya akan ada sitilah bila warga luar daerah belum mengunjungi huma betang tersebut, artinya masih belum ke Murung Raya.
“Kita harapkan lopo betang ini juga akan menjadi situs budaya didaerah kita, dan juga utama sebagai bahan pembelajaran atau edukasi bagi generasi muda kita, bahwa bangsa atau suku Dayak juga memiliki kebudayaan yang bisa dibanggakan,” tutur Ferdinand.
Untuk peresmian lopo betang yang berada di kawasan budaya tersebut, Ferdinand mengatakan rencananya dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2023 nanti atau bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Murung Raya yang ke 21 tahun.
Sebelum peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan, Bupati Murung Raya, Perdie M. Yoseph mengatakan dipilihnya lokasi pembangunan kawasan budaya di bumi perkemahan itu. karena berada di wilayah pengembangan Kota Puruk Cahu bagian Utara.
Tidak hanya itu, menurut Perdie lokasi itu berada di satu jalur dengan beberapa bangunan strategis yang juga tengah dalam proses pembangunan, diantaranya markas Brimob dan Makodim yang tidak jauh dari bangunan Huma Betang ini.
Dalam kegiatan peletakan batu pertama oleh Bupati Murung Raya, Drs. Perdie, juga dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah, Hj. Adiah Chandra Sari, bersama seluruh pihak dari jajaran Pemerintah daerah Kabupaten Murung Raya, serta tamu undangan lainnya yang turut menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Huma Betang. (zay)