Kuala Kapuas, infokalteng.co.id – Sebanyak 400 dari 401 SD Negeri/Swasta se Kabupaten Kapuas sejak 20 s.d 27 Mei serentak melaksanakan Ujian Sekolah secara langsung luar jaringan (luring) dan satu sekolah terapkan dalam jaringan (daring) dengan peserta ujian sebanyak 5.572 peserta didik. Kadisdik Kapuas mengemukakan data ini kepada awak media yang menemui di ruang kerjanya, Jum’at (21/5) siang.

“Saya kemarin dan hari ini telah meninjau langsung pelaksanaan Ujian SD yang serentak dilaksanakan pada 401 SD Negeri/Swasta. Hal serupa dilakukan pula oleh Kabid, Kasi, dan Staf pada Bidang SD Disdik Kapuas, Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan dan Pengawas TK/SD se Kabupaten Kapuas sesuai wilayah binaannya.

SD Katolik menerapkan ujian secara daring yang merupakan hasil kesepakatan antara orang tua dan sekolah. Selebihnya 400 SD metode luar jaringan atau secara langsung tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Semua ini kami laksanakan setelah sebelumnya dilakukan berbagai persiapan yang berpedoman pada SKB Empat Menteri, Delapan Daftar Periksa dan yang paling penting adanya dukungan dari orang tua peserta didik” ucap H Suwarno Muriyat.

Pria yang juga Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kapuas menambahkan, peserta didik sejak rumah menggunakan masker, diantar oleh orang tua dan sesampainya di sekolah petugas telah siap dengan termogun dan handsanitizer.
“Para guru yang bertugas, memeriksa suhu tubuh dan menyemprotkan cairan handsanitizer kepada peserta didik. Jika suhu tubuh normal dan gunakan masker peserta didik diperbolehkan masuk lingkungan sekolah untuk mengikuti ujian. Pengaturan jarak meja 1,5 meter, tersedia tempat cuci tangan pakai sabun didepan kelas, handsinitizer dan masker cadangan. Penerapan prokes ini berlaku pula bagi para guru dan siapa saja yang berkunjung ke sekolah.

Pelaksanaan Ujian Sekolah secara langsung ini tiap hari kami pantau dan evaluasi sebagai bahan kebijakan penerapan pelaksanaan ulangan kenaikan kelas bagi peserta didik SD dan SMP. Jika memungkinkan pelaksanan ujian sekolah ini akan menjadi adaptasi kebiasaan baru (AKB) dalam pembelajaran tatap muka (PTM) untuk semua jenjang Satuan Pendidikan se Kabupaten Kapuas,” pungkas H Suwarno Muriyat. (ist)
