Nanga Bulik, infokalteng.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan penimbunan di lokasi jembatan sungai taki agar bisa dilewati pengguna jalan. Jembatan sungai taki anak cabang Sungai Lamandau terletak di Jalan Tjilik Riwut mengalami penurunan akibat terkikis air dan rawan kecelakaan, sehingga perlu perhatian semua pihak terkait, Kamis (8/9/2022).
Dalam kegiatan penimbunan jembatan sungai taki melibatkan dinas terkait dan meninjau langsung lokasi jembatan tersebut, hadir dinas PUPR Lamandau, Dinas Perhubungan, Pihak kepolisian ikut melakukan pengamanan sebab lalulintas yang ramai.
Pantauan media ini, Pemda melalui dinas terkait dengan bergerak cepat merespon harapan warga Kujan dan pengguna jalan, dalam pekerjaan penimbunan jembatan sungai taki PUPR Lamandau menurunkan satu unit Exavator, agar pekerjaan cepat, aktivitas pengguna jalan bisa melewati.

Perwakilan PUPR Lamandau saat dilokasi jembatan sungai taki dari Jabatan fungsional, Adipati saat dibincangi awak media menyampaikan, saat ini dilakukan penanganan darurat, karena belum dianggarkan untuk tahun ini dan direncanakan dianggarkan tahun 2023. Kita dari dinas saat ini melakukan penanganan darurat, kami kelapangan memantau kondisi jembatan sungai taki bersama dinas terkait.
Kepala bidang Bina Marga PUPR Lamandau, Nozul saat dijumpai diruang kerjanya menyampaikan, untuk saat ini kita melakukan penimbunan, tahun ini belum bisa merenovasi pengerjaan jembatan, sebab belum ada anggaran, semoga tahun 2023 bisa dikerjakan. Jembatan tersebut bagian pinggir tergerus air sungai, sehingga mengalami penurunan.
Sekretaris daerah (Sekda) Lamandau, Irwansyah saat dijumpai diruang kerjanya menyampaikan, terkait jembatan untuk tahun 2022 belum dianggarkan dan tahun 2023 kita anggarkan, supaya jembatan sungai taki bisa dikerjakan, untuk saat ini kita melakukan penimbunan.
Jembatan Sungai taki mengalami penurunan akibat tekanan air sungai lamandau saat keluar, kalau kita perhatikan box jembatan masih baik, namun bagian pinggirnya turun akibat tekanan air, sehingga tanahnya terkikis.” Kita tetap berupaya melakukan penanganan dengan melakukan penimbunan tanah supaya bisa dilalui oleh pengguna jalan dan masyarakat lamandau,” tegasnya. (ras)