Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Sekretariat Daerah (Setda) Barsel Yoga Prasetyanto Utomo saat pembukaan Rembuk Stunting dan Pembacaan sambutan Pj. Bupati di aula Bappeda Barsel

Buntok, infokalteng.co.id – Dalam kegiatan Rembuk Stunting yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Barito Selatan yang bertempat di Aula Kantor BAPPEDA Kabupaten Barito Selatan, dihadiri oleh anggota DPRD Barito Selatan dan dari Bappedalitbang Kalteng, Forkopimda Barito Selatan, Camat se Barsel serta beberapa Kepala Desa dari masing-masing Kecamatan.

Sementara itu Pj. Bupati Barito Selatan dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I mengatakan, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Barito Selatan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya rembuk stunting tahun 2024 tahun, ini merupakan tahun ke-5 dilaksanakannya rembuk stunting untuk mengupayakan solusi terbaik dalam mencegah dan menangani stunting.

“Mudah-mudahan kegiatan ini mampu menguatkan komitmen seluruh pihak yang hadir dalam menanggulangi permasalahan stunting bersama-sama serta dalam merealisasikan program yang telah dirancang. Sebagaimana kita ketahui bersama masalah stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional mengacu pada keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas no.kep. 10/M.PPN/HK/02/2021 tanggal 25 Februari 2021, Kabupaten Barito Selatan termasuk salah satu dari 360 kabupaten kota sasaran intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2021,” jelas H. Deddy Winarwan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Sekretariat Daerah (Setda) Barsel Yoga Prasetyanto Utomo di aula Bappeda Barsel. Jumat, (19/04/2024).

Pemerintah Kabupaten Barito Selatan mempunyai target penurunan prevalensi stunting hingga 17,88% pada tahun 2024. Dengan demikian tingkat prevalensi masih tinggi dan harus diatasi bersama-sama secara sinergis antara berbagai pihak.

“Artinya kita harus menurunkan sebesar 17,4% dalam 2,5 tahun kedepan. Kondisi tersebut ditambah dengan permasalahan akan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan yang dapat berdampak serius pada perkembangan janin. Sebagaimana kita ketahui bersama 1.000 hari pertama kehidupan adalah periode yang sensitif bagi kehidupan seorang anak sebab dampak dari pemenuhan gizi dan nutrisi lain yang tidak terpenuhi akan bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus atas pemenuhan gizi anak utamanya pada periode ini,” ujar Pj. Bupati.

Sejalan dengan tema rembuk stunting Sinergi Atasi Stunting Dengan Pendekatan Keluarga Menuju Generasi Sehat dan Cerdas. terdapat dua komponen penting yang wajib berjalan beriringan untuk dapat mendukung percepatan penurunan stunting di Kabupaten Barito Selatan.

“Pertama komitmen multi pihak dalam bekerjasama dan bermitra untuk dapat saling mendukung intervensi penurunan stunting secara holistik integratif tematik dan spesial serta memiliki keteraturan target yang jelas. Kedua, peran keluarga yang sangat penting dalam mencegah stunting pada setiap fase kehidupan mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, nikah, hamil dan seterusnya,” pungkasnya.

Pewarta : Rabudiannoor

Uploder : Admin

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *